Jilbab berguna bagi kesehatan,
terutama mencegah munculnya penyakit dan kelainan pada kulit yang di
sebabkan oleh sinar matahari, kata pakar ilmu kesehatan dari Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Warih Andan Puspitosari. "Sinar
matahari dapat menimbulkan berbagi kelainan kulit, seperti sunburn
(kulit merah-merah), solar keratosis, solar urticaria, photosensitivity,
dan kanker kulit," Katanya di Yogyakarta Menurut dia, Jilbab berguna
untuk menutupi kulit untuk meminimalkan sapuan sinar matahari di kulit.
Apalagi, sekarang lapisan ozon semakin menipis akibat pemanasan global.
Kondisi itu menyebabkan sinar ultraviolet memiliki potensi lebih besar
untuk mengenai kulit secara langsung tanpa di saring oleh lapisan ozon,"
kata dosen Fakultas Kedokteran UMY itu.
Semua jenis kanker kulit mengancam kaum wanita tak berjilbab
Saat ini, jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu, tetapi
sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat. Tidak sedikit jumlah
artis, eksekutif, dan publik sigur lainnya menggemari dan
menggunakannya.
1. Kanker Nasofaring
Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita arab saudi yang
sebagian besar menutupi wajahnya secara penuh jarang sekli virus epstein
barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Kanker Nasofaring merupakan
kanker yang paling banyak di derita masyarakat untuk jenis kanker
Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL). Jika virus tersebut
terbangun ,maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanke
nasofaring. Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang
hidung,
tepatnya di atas rongga mulut.