Senin, 26 November 2012

Israel Hadapi Front Kedua: Perang Dunia Maya

JERUSALEM, KOMPAS.com Pemerintah Israel mengaku telah menjadi korban kampanye massal perang dunia maya. Setidaknya ada jutaan upaya untuk meretas (hack) sejumlah situs web negara itu sejak Israel menyerang Gaza empat hari lalu.

Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, saat berbicara di hadapan pertemuan kabinet mingguan, mengatakan, Pemerintah Israel kini melancarkan perang di "front kedua—sejumlah serangan dunia maya terhadap Israel".

Steinitz mengatakan, dalam empat hari terakhir Israel "menangkis 44 juta serangan dunia maya terhadap sejumlah situs web pemerintah. Semua serangan itu berhasil digagalkan, kecuali satu, yang menyasar sebuah situs tertentu sehingga (situs itu) terganggu selama enam atau tujuh menit."

Sehari sebelumnya, kelompok aktivis online Anonymous mengaku telah menjebol puluhan situs web lembaga negara Israel dan sebuah bank papan atas. Serangan dunia maya Anonymous itu sebagai protes atas serangan udara mematikan negara Yahudi tersebut terhadap warga Palestina.

Israel dan Palestina tengah berusaha untuk mengeksploitasi media sosial dalam upaya mereka untuk memenangi opini publik di tengah meletusnya kekerasan terburuk di Timur Tengah dalam empat tahun terakhir.

Steinitz tidak menyebutkan siapa yang diyakini Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab, tetapi mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil menangkis hampir semua serangan sehingga terhindar dari terjadinya gangguan serius atau kerusakan lainnya.

Hari Sabtu lalu, Anonymous mengaku telah menjebol atau menghapus database dari hampir 700 situs web swasta dan publik Israel, termasuk milik kantor Bank of Jerusalem. Kelompok itu juga mengklaim sempat menjebol situs web kementerian luar negeri sebagai protes atas ancaman Israel untuk memotong komunikasi internet di Jalur Gaza.

"Sudah terlalu lama, Anonymous berdiri bersama seluruh dunia dan menyaksikan dengan putus asa perlakuan biadab, brutal, dan keji terhadap orang-orang Palestina di tempat yang disebut 'Daerah Pendudukan' oleh Angkatan Pertahanan Israel," kata Anonymous dalam sebuah pernyataan. "Namun, ketika Pemerintah Israel secara terbuka mengancam akan memutuskan semua internet dan telekomunikasi lainnya yang masuk dan keluar dari Gaza, mereka menyeberangi sebuah garis di pasir."

Steinitz tidak merujuk langsung ke Anonymous dan tidak menentukan apakah pemerintahnya sedang berhadapan dengan serangan yang terkoordinasi. Dia juga menolak untuk mengungkapkan dari negara-negara mana saja upaya-upaya itu sedang dilakukan.

Namun, Steinitz menekankan, Pemerintah Israel siap untuk mendukung "situs-situs web penting" saat mereka diganggu. "Ini serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan keberhasilan kami melampaui apa yang kami antisipasi," kata Steinitz.
Sumber :
AFP


Tidak ada komentar:

Posting Komentar