Jumat, 21 Desember 2012

Kebanyakan Makanan Manis Ganggu Konsentrasi Anak

Pola pemberian asupan makanan pada anak sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan
perkembangannya. Asupan dan nutrisi tertentu dapat menimbulkan efek kepada keseimbangan otak anak. Kecenderungan gemar mengonsumsi makanan manis seperti cokelat, permen, biskuit dan cemilan lain yang dianggap "normal" oleh para orang tua ternyata berdampak buruk bagi kesehatan anak.

"Hal ini terjadi karena asupan gula dari makanan seimbang saja sebenarnya sudah cukup, jika ditambah dengan makanan manis, anak akan kelebihan asupan gula," kata psikiater anak dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K) pada seminar yang bertajuk "Asupan Gula yang Berlebih dapat Mengganggu Konsentrasi dan Kesehatan Anak" Rabu (19/12/2012) kemarin di Jakarta.

Asupan gula yang berlebih dapat memicu banyak gangguan kesehatan, antara lain obesitas, diabetes, karies pada gigi. Ditambah lagi, sebuah penelitian menunjukkan asupan gula berlebih dapat menyebabkan gangguan konsentrasi pada anak.

"Ketika konsumsi gula berlebih, tubuh akan menetralkannya dengan memperbanyak produksi insulin. Sedangkan kadar insulin yang terlalu banyak akan membuat anak lelah sehingga sulit berkonsentrasi," ungkap Tjhin.

Selain mengganggu konsentrasi, menurut Tjhin asupan gula yang berlebihan juga mengakibatkan perubahan perilaku dan keadaan emosional anak. Pada anak usia pra sekolah, kelebihan gula dapat menurunkan kualitas belajar, membuat anak menjadi terlalu aktif dan lebih agresif.

"Kadar gula yang paling optimal adalah 55% dari total asupan yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak terlalu rendah karena dapat menyebabkan anak lesu, namun tidak juga terlalu tinggi karena dapat mengganggu neurokimiawi (senyawa kimia dalam syaraf) yang menyebabkan tubuh mudah lelah. Yang penting adalag asupan karbohidrat seimbang," jelasnya.

Selain itu Tjhin juga menekankan pada konsumsi protein daripada karbohidrat, terutama sebelum anak melakukan pekerjaan rumit yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan.

"Protein akan membuat produksi energi konstan sehingga tubuh tidak mudah capek, berbeda dengan gula dengan kadar tinggi yang awalnya membuat agresif, tapi cepat capek kemudian, sehingga mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi bahkan kecerdasan anak," pungkasnya.

Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar