Militer Israel berencana menggunakan pesawat tak berawak untuk
menyerang pangkalan rudal Iran yang disiapkan untuk perang. Pesawat
tersebut sekarang berposisi di Azerbaijan.
Seperti dikutip kantor berita Xinhuanet.com. laporan tersebut muncul
di tengah spekulasi bahwa Israel mungkin melancarkan serangan militer
terhadap fasilitas nuklir Iran tahun depan. Terlebih, Israel masih
berupaya untuk membalas tembakan Shahab-3 dan rudal jarak jauh ke
negara Yahudi tersebut.
Pesawat bersenjatakan rudal Hellfire tersebut akan mengeluarkan rudal
sebelum mereka meninggalkan tanah. Di sisi lain, Pangkalan udara Israel
di Gurun Negev, Nevatim, sudah menyiapkan radar buatan Amerika Serikat,
X-band yang mampu mendeteksi rudal Iran. Radar tersebut mampu memberi
peringatan dini untuk Israel selama 13 menit setelah penyerangan
disiapkan.
"Kami akan mencoba untuk 'membunuh' mereka pada tahap booster, saat
mesin dinyalakan mereka," ujar salah satu sumber dari militer Israel.
Lebih lanjut, sumber militer Israel mengatakan. "Jika itu terjadi, dan
itu tidak semudah kedengarannya, maka rudal yang tersisa akan selesai
off oleh Komando Pertahanan Udara kami.
Meski demikian, Israel membantah memiliki senjata UAV, yang dikenal
di militer AS sebagai predator dan pemburu. Namun, para ahli independen
mengatakan mereka telah menggunakan pesawat tersebut pada banyak
kesempatan. Termasuk untuk menyerang sasaran jauh melampaui batas,
seperti konvoi senjata yang ditujukan untuk Jalur Gaza.
Sumber : .republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar