Jumat, 22 Maret 2013

Ahmadinejad Pernah Hampir Tertembak Agen Rahasia AS

 Presiden Iran Mahmoud AhmadinejadPresiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pernah hampir tertembak oleh Agen Rahasia Amerika
Serikat atau Secret Service yang tugasnya melindungi presiden dan tamu negara. Walaupun peristiwa itu tidak sengaja terjadi, namun cukup membuat tegang pejabat kedua negara.

Hal ini diungkapkan dalam buku "Deep State: Inside the Government Secrecy Industry" yang ditulis oleh Marc Ambinder dan DB Grady dan akan terbit bulan ini, seperti diberitakan Telegraph, Kamis 21 Maret 2013.

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada tahun 2006 di depan Hotel InterContinental New York. Saat itu, Ahmadinejad hendak berangkat untuk menghadiri sidang umum PBB.

Seorang agen rahasia AS yang berjaga di lokasi tidak sengaja menembakkan senjatanya mengenai sisi mobil anti peluru yang mengantar Ahmadinejad. Saat itu, pemimpin Iran tersebut hendak memasuki mobil tersebut.

"Semuanya langsung berhenti," ujar pengakuan seorang pejabat AS dalam buku itu. "Pejabat-pejabat Iran melihat pada kami. Kami melihat balik. Agen itu langsung meminta maaf. Ahmadinejad memalingkan wajah dan masuk ke dalam mobil."

Peristiwa ini lantas memicu kepanikan para pejabat AS. Sebuah memo diserahkan kepada Presiden AS saat itu, George W Bush, di rapat intelijen harian. Dalam memo tertulis: "Seorang Agen Rahasia, dalam sebuah kecelakaan, menembakkan senjatanya saat Presiden Ahmadinejad masuk mobil di Hotel InterContinental kemarin."

AS kalang kabut. Pemerintahan Bush langsung melakukan pertemuan dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB. Mereka khawatir Iran akan mengatakan bahwa AS berusaha membunuh presiden mereka. Hubungan kedua negara saat itu sedang tegang-tegangnya, akibat program nuklir Iran.

Namun ketakutan itu tidak terjadi. "Pihak Iran tidak memberitahu siapapun. Diamnya mereka membuat beberapa pejabat Gedung Putih melihat Ahmadinejad dengan cara lain. Ini juga jadi bukti bahwa Iran mungkin bertindak strategis, maka itu sangat berhati-hati," kata seorang pejabat AS. (umi)

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar