Kamis, 10 Oktober 2013

Amerika Mengalami Kekalahan di Somalia

Bersinar.com-Mujahidin Al-Shabaab menuduh Amerika dalam berbohong, saat gagal melakukan serangan ke Somalia, dan mengalami kekalahan militer. Pasukan darat Amerika, Delta, berusaha menangkap tokoh al-Shabab, tetapi mendapatkan perlawanan yang hebat, dan pasukan Delta Amerika menarik diri.
Harakat  Mujahidin al-Shabab ( HSM ) menanggapi klaim AS bahwa target serangannya di kota Somalia Barawe adalah bertujuan menangkap seorang mujahid kelahirran Kenya bernama Abdikadar Mohamed Abdikadar yang dikenal dengan  Ikrima, ungkap Reuters, Kamis, 10/10/2013.

"Abdikadar dalam dokumen intelijen pemerintah Kenya sebagai koordinator serangan ke sejumlah serangan yang  direncanakan,  termasuk serangan yang menargetkan gedung parlemen Kenya  dan kantor PBB di Nairobi , serta sebuah restoran Ethiopia, dan mendapatkan perlindungan oleh pejabat pemerintah Somalia .
Amerika menargetkan tokoh Al Qaeda Harun Fazul dan Saleh Nabhan yang memiliki peran dalam pemboman terhadap Kedutaan Besar Amerika tahun l998, dan  pengeboman di Nairobi tahun 2002, serta serangan terhadap hotel dan maskapai di Mombasa ", seperti dikutip AP dari pejabat Amerika.
Sheikh Abu Musab Abdiasis, juru bicara Al Shabaab yang memimpin operasi militer, mengatakan kepada Reuters, "Tidak ada orang seperti itu di Somalia", tegasnya.
Pemerintah Somalia membiarkan pasukan Amerika masuk ke negara mereka, dan tidak mengambil tindakna apapun. Memang, pasukan Deltan melakukan serangan ke dalam wilayah Somalia, tanpa memberitahu terlebih dahulu, saat ingin berusaha menangkap tokoh al-Qaidah itu. 
Sebelumnya, Syekh Abu Musab mengatakan bahwa ia percaya militer Amerika hanya ingin menculik salah satu Mujahidin, dan kemudian menyatakan tokoh itu, sebagai "Seseorang yang sangat penting dalam jajaran pemimpin al-Shabab", ungkapnya.
Sheikh Abdiasis Abu Musab secara tidak langsung dikonfirmasi oleh Washington Post . Surat kabar itu menulis :
"Meskipun tidak ada dakwaan publik terhadap Ikrima , pejabat pemerintah menyatakan keyakinannya bahwa mereka bisa membuat tuduhan terhadap dirinya di negeri ini jika telah ditangkap", tegasnya. 
Amerika Serikat terus memburu tokoh-tokoh al-Qaidah yang sekarang terus berkembang di berbagai kawasan, khususnya di Timur Tengah dan Afrika. Tetapi, kekuatan Mujahidin akan terus bertambah besar, bersamaan dengan keruntuhan Amerika di Irak, Afghanistan, dan Palestina. Kekuatan Mujahidin juga akan bertambah, bersamaan runtuhnya rezim Bashar al-Assad

Sumber :  http://www.voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar