Jumat, 11 Oktober 2013

Utsman bin Affan, Muhajir Pertama dalam Islam

IlustrasiBersinar.com-Rasulullah saw memerintahkan Utsman bin Affan untuk berhijrah bersama istrinya ke Habasyah (Ethiopia), lalu ia pun melakukannya. Maka Rasulullah saw menyebutnya sebagai orang yang pertama melakukan hijrah.

Dari Anas, ia berkata,"Yang pertama melakukan hijrah dari kaum Muslimin ke Habasyah dengan keluarganya adalah Utsman bin Affan, kemudian Nabi saw bersabda, "Allah menyertai keduanya, bahwasanya Utsman yang pertama melakukan hijrah kepada Allah dengan keluarganya setelah Nabi Luth." (HR Ath-Thabrani).

Hijrahnya Utsman bin Affan kepada Allah ini bukanlah sekedar hijrah dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, karena hijrah yang sesungguhnya ia lakukan ialah ketika ia masuk Islam. Ia berhijrah dari lingkungan kesenangan dan kekayaan yang melimpah dan kedudukan yang sangat tinggi di kalangan kaum Quraisy lalu berhijrah kepada Allah dengan meninggalkan semua itu.

Hal ini ia lakukan bukan pada saat Islam sudah menjadi agama yang sangat besar, tetapi ketika umat Islam masih sedikit dan dalam keadaan kesulitan dan mendapat penganiayaan.

Selain sifatnya yang muhajir ini, ada satu sifat yang sangat menonjol dari Utsman bin Affan yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat lain; ia seorang yang sangat pemalu. Rasulullah saw bersabda, "Yang paling pengasih di antara umatku adalah Abu Bakar, yang paling keras dalam agama Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Utsman..." (HR At-Tirmidzi).

Ada satu kejadian yang berkaitan dengan sifat malunya Utsman bin Affan ini. Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah saw sedang berbaring di rumahku sedangkan bajunya tersingkap sehingga pahanya atau betisnya terbuka, kemudian datang Abu Bakar minta izin untuk menemuinya, lalu ia pun diberi izin, sedangkan Rasulullah saw dalam keadaan demikian (dengan kaki yang terbuka). Lalu mereka bercakap-cakap. Setelah itu kemudian datang Umar minta izin untuk menemuinya, lalu ia pun diberi izin, sedangkan Rasulullah saw masih dengan keadaan demikian, lalu mereka pun bercakap-cakap. Kemudian datanglah Utsman bin Affan meminta izin untuk menemuinya, lalu Rasulullah saw duduk dan merapikan bajunya. Ketika ia sudah pergi, Aisyah berkata, 'Telah datang kepadamu Abu Bakar dan engkau tidak merapikan, kemudian datang Umar dan engkau tidak merapikan, kemudian datang Utsman lalu engkau duduk dan merapikan pakaian.' Rasulullah saw bersabda, 'Bukankah aku merasa malu terhadap orang yang malaikat pun malu terhadapnya." (HR Muslim).

Utsman bin Affan bin Abul Ash lahir dari keluarga yang kaya dan berpengaruh dari suku Quraisy silsilah Bani Umayyah. Usianya lebih muda lima tahun dari Rasulullah Saw. Ia mendapatkan pendidikan yang baik, belajar membaca dan menulis pada usia dini. Di masa mudanya, ia telah menjadi seorang pedagang yang kaya dan dermawan.

Utsman berasal dari strata sosial dan ekonomi tinggi yang pertama-tama memeluk Islam. Ia memiliki kepribadian yang baik. Bahkan sebelum memeluk Islam, Utsman terkenal dengan kejujuran dan integritasnya. Kepribadian Utsman benar-benar merupakan gambaran dari akhlak yang baik menurut Islam (akhlakul karimah). Ia jujur, dermawan, dan baik hati. Rasulullah Saw mencintai Utsman karena akhlaknya. Mungkin itulah alasan mengapa beliau mengizinkan dua anaknya untuk menjadi istri Utsman. Yang pertama adalah Ruqayyah. Ia meninggal setelah Perang Badar.

Rasulullah Saw sangat tersentuh akan kesedihan yang dialami Utsman sepeninggal Ruqayyah  dan menasihatinya untuk menikahi seorang lagi anak perempuan beliau, Ummu Kultsum. Karena kehormatan besar dapat menikahi dua anak perempuan Rasulullah, Utsman terkenal dengan sebutan Dzun Nurain atau Pemilik Dua Cahaya.

Sumber :  http://www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar