Untuk menghadapi dinamika perubahan dan
kompetisi yang sangat tajam dan ketat dan demi keberlangsungan hidup
organisasi itu sendiri, maka setiap orang dalam organisasi dituntut
untuk dapat berfikir dan bertindak secara inovatif. Paul Sloane dalam
sebuah tulisannya mengetengahkan 10 cara untuk meningkatkan inovasi
dalam suatu organisasi, yakni:
1. Memiliki visi untuk berubah
Jangan berharap suatu tim akan menjadi
inovatif apabila mereka tidak mengetahui tujuan yang hendak dicapai ke
depan. Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus mampu
menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang
dapat memahami dan mengingatnya. Para pemimpin besar banyak meluangkan
waktu untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan
masa depan kepada setiap orang . Mereka berusaha meyakinkan setiap orang
akan peran pentingnya dalam upaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam
menghadapi berbagai tantangan. Mereka mengilhami kepada setiap orang
untuk menjadi enterpreneur yang bersemangat dan menemukan cara-cara yang
inovatif untuk memperoleh kesuksesan.
2. Memerangi ketakutan akan perubahan
Para pemimpin inovatif senantiasa
mengobarkan semangat pentingnya perubahan. Mereka berusaha menggantikan
kepuasan atas kemapanan yang ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka
akan berkata, ” Saat ini kita memang sedang melakukan hal yang baik,
tetapi kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri dengan kemenangan yang
ada, kita harus melakukan hal-hal yang lebih baik lagi”. Mereka
menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang melakukan suatu spekulasi
baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak bergerak maka akan jauh
lebih berbahaya. Mereka memberikan gambaran menarik tentang segala
sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang. Oleh karena itu,
satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha memeluk
perubahan.
3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko
Seorang pemodal yang berani mengambil
resiko akan menggunakan pendekatan portofolio, berusaha mencari
keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Mereka senang
mempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan tetapi tetap merasa nyaman
dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan tentang
kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima.
4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis
Anda harus memfokus pada rencana usulan
yang benar-benar hebat, setiap rencana mudah dilaksanakan, sumber
tersedia dengan baik, responsif dan terbuka untuk semuanya. Berikan
penghargaan dan respons yang wajar kepada karyawan serta para senior
harus memliki komitmen agar karyawan tetap dapat menjaga kesegarannya
dalam melaksanakan setiap pekerjaan.
5. Mematahkan Aturan
Untuk mencapai inovasi yang radikal, Anda
harus memiliki keberanian manantang berbagai asumsi aturan yang ada di
sekitar lingkungan. Bisnis bukan seperti permainan olah raga yang selalu
terikat dengan aturan dan keputusan wasit, tetapi bisnis tak ubahnya
seperti seni, yang di dalamnya memiliki banyak kesempatan untuk berfikir
secara lateral, sehingga mampu menciptakan cara-cara baru tentang aneka
benda dan jasa yang diinginkan para pelanggan.
6. Beri Setiap Orang Dua Pekerjaan
Berikan setiap orang dua pekerjaan pokok.
Mintalah kepada mereka untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari mereka
secara efektif dan pada saat yang bersamaan kepada mereka diminta pula
untuk menemukan cara-cara baru dalam melaksanakan pekerjaannya.
Doronglah mereka untuk bertanya pada diri sendiri tentang apa sebenarnya
tujuan esensial dari peran saya? Hasil dan nilai riil apa yang bisa
saya berikan kepada klien saya, baik internal maupun eksternal? Apakah
ada cara yang lebih baik untuk memberikan dan mencapai nilai atau tujuan
tersebut? Dan jawabannya selalu mengatakan “YA”. Tetapi, kebanyakan
orang tidak pernah atau jarang menanyakan hal-hal seperti itu.
7. Kolaborasi
Beberapa eksekutif perusahaan memandang
kolaborasi sebagai kunci sukses dalam inovasi. Mereka menyadari bahwa
tidak semua dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber
internal. Oleh karena itu, mereka melihat dunia luar dan mengajak
organisasi lain sebagai mitra, sehingga bisa saling bertukar pengalaman
dan keterampilan dalam team.
8. Menerima kegagalan
Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya
budaya eksperimen. Setiap orang harus dibelajarkan bahwa setiap
kegagalan merupakan langkah awal dari perjalanan jauh menunju
kesuksesan. Untuk menjadi orang benar-benar cerdas dan tangkas, setiap
orang harus diberi kebebasan berinovasi, bereksperimen dan memperoleh
kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya, termasuk didalamnya mereka juga
harus diberi kebebasan akan kemungkinan terjadinya kegagalan.
9. Membangun prototipe
Anda harus berani mencobakan suatu ide
baru yang biaya dan resikonya relatif rendah ke dalam pasar (dunia
nyata), kemudian lihat apa reaksi dari pelanggan dan orang-orang. Di
sana sesungguhnya Anda akan lebih banyak belajar tentang dunia nyata,
dibandingkan jika Anda hanya melakukan uji coba dalam laboratorium atau
terfokus pada sekelompok orang saja.
10. Bersemangat
Anda harus fokus terhadap segala sesuatu
yang ingin dirubah. Siap dan senantiasa bergairah dan bersemangat dalam
menghadapi dan menanggulangi berbagai tantangan. Energi dan semangat
yang Anda miliki akan menular dan mengilhami setiap orang. Tak ada
gunanya jika Anda mengisi bus dengan penumpang yang selalu merasa asyik
dengan dirinya sendiri. Anda membutuhkan dan menghendaki orang-orang dan
para pendukung Anda dengan semangat yang berkobar-kobar. Anda
mengharapkan setiap orang dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan
merupakan sesuatu yang amat penting dan bermanfaat.
Jika Anda menghendaki setiap orang dapat
terinpirasi untuk menjadi inovatif, merubah cara-cara yang biasa mereka
lakukan, dan untuk mencapai hasil yang luar biasa, maka Anda mutlak
harus memiliki semangat yang menyala-nyala tentang apa yang Anda yakini
dan Anda harus dapat mengkomunikasikannya setiap saat ketika Anda
berbicara dengan orang.
Sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/12/10/10-cara-meningkatkan-inovasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar