Wahai
saudara/saudariku, Merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk
berhati-hati terhadap penyakit riya' dan jangan menganggap remeh.
Tahukah engkau wahai saudara/saudariku bahwa riya' adalah bagian dari
syirik kecil??? Pelakunya diwajibkan untuk bertaubat. Di antara yang
dikategorikan dalam Syirik Ashghar (kecil) antara lain :
a) Ar Riya’ (mengamalkan
suatu ibadah supaya dilihat manusia dalam rangka mendapatkan
popularitas). Meskipun syirik ini tidak membatalkan semua amalan secara
keseluruhan namun ia membatalkan amalan yang diniatkan untuk manusia
tersebut. Maka wajib bagi pelakunya untuk bertaubat.
Firman Allah yang menerangkan bahwa riya’ itu membatalkan amalan yang disertai riya’ tersebut adalah sebagai berikut : “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada
manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak berkuasa sedikit pun dari apa yang mereka
usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.” (QS. Al Baqarah : 264)
Sabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : Diriwayatkan dari Mahmud
bin Labid bahwa dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
berkata : “Suatu ketakutan yang paling aku takutkan dari kalian
adalah syirik kecil.” Kemudian ditanyakan tentang syirik itu, beliau
menjawab : “Riya’.” (HR. Ahmad)
Dan
juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : Dari Abu
Hurairah radliyallahu anhu, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam "Barang siapa melakukan suatu amalan kemudian ia jadikan
bersama Allah sekutu dalam amalan itu maka Allah tinggalkan amalan
tersebut dan sekutunya." (HR. Muslim)
Dalam masalah membatalkan amalan, riya’ ini terbagi menjadi dua bagian :
1. Apabila riya’ sejak awal, yaitu bahwa orang tersebut dalam melakukan amalannya sudah mempunyai niat untuk riya’. Yang seperti ini membatalkan amalan.
1. Apabila riya’ sejak awal, yaitu bahwa orang tersebut dalam melakukan amalannya sudah mempunyai niat untuk riya’. Yang seperti ini membatalkan amalan.
2.
Apabila datang dengan tiba-tiba di tengah-tengah atau di akhir amalan
dan orang tersebut berusaha untuk menolak atau menghilangkan dari
hatinya. Maka yang seperti ini tidak sampai membatalkan amalannya.
b) Sum’ah
(mengamalkan suatu ibadah supaya didengar orang lain dalam rangka
mendapatkan popularitas). Pada hakekatnya sum’ah merupakan riya’ juga.
Dua penyakit ini yang sangat rawan dalam hati karena sangat samar tidak
terlihat oleh mata sehingga seorang Muslim harus sangat berhati-hati.
Ayat Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat : 264 serta hadits
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dari shahabat Mahmud bin Labid
di atas menjadi perhatian bagi kita bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
memanggil dengan panggilan ‘Wahai orang-orang yang beriman’ dan
Rasulullah mengkhawatirkan riya’ tersebut akan menimpa para shahabat. Hal
ini menunjukkan bahwa orang mukmin pun apabila tidak hati-hati akan
terkena penyakit ini. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita darinya.
Pembaca
yang semoga dimuliakan Allah, Syirik Akbar dan Syirik Ashghar memiliki
cabang yang sangat banyak dan memerlukan pembahasan yang sangat
panjang. Tidak mungkin kita paparkan dalam satu kali pertemuan( klik disini untuk mengetahui macam-macam syirik).
Tetapi yang penting untuk kita ketahui adalah sifat atau ciri-ciri
dari keduanya serta bahayanya sehingga kita berhati-hati terhadap
kedua-duanya. Barangsiapa yang jatuh ke dalam salah satu di antara dua
jenis syirik ini hendaknya ia segera bertaubat.
Firman Allah Ta’ala :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran : 133)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran : 133)
Firman Allah Ta’ala :
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shalih maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 70)
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shalih maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 70)
Firman Allah Ta’ala :
Katakanlah : “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
Katakanlah : “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
Sumber : http://cupy-moslem.blogspot.com/2011/01/saudaraku-jangan-remehkan-riya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar