Coba perhatikan juga kulit pembungkus yang sangat rapi dan kokoh yang
menutupi seluruh bagiannya dengan baik dan sempurna. Coba perhatikan
hikmah yang sangat tinggi pada daging buah delima yang diletakkan di
dalamnya. Biji-biji delima itu tidak saling mengait satu sama lain,
sebab bila saling mengait maka akan menjadi satu kesatuan dan akan
menjadi satu biji saja. Lalu Allah menempatkan daging di sekeliling biji
agar dapat memberinya saripati makanan. Sebagai buktinya engkau dapat
lihat akar biji delima itu terpusat pada daging tersebut. Berbeda halnya
dengan biji anggur yang tidak membutuhkan hal itu. Allah melengkapi
setiap biji dengan jaringan sebagai alat menyerap minuman. Biji-biji
tersebut tidak saling berebut menyerap minuman karena tiap biji telah
dilengkapi dengan alat penyerap untuk menyerap saripati makanan dan
minuman. Maha Suci Allah pencipta yang paling baik.
Kemudian apabila biji-biji delima itu dibawa dan ditenteng bersama
lapisan pembungkusnya, maka tidak akan berserak dan bercerai berai.
Kemudian dibungkus lagi dengan kulit yang keras untuk menjaganya dan
mengokohkannya dengan izin Allah dan kudrat-Nya. Itulah sedikit dari
banyak sekali hikmah yang terkandung pada buah delima dan tanda-tanda
kekuasaan Allah pada buah tersebut yang tidak mungkin seorangpun dapat
menyebutkannya satu persatu meskipun diberi waktu yang panjang dan
pemikiran yang luas.
“Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di
bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya.”
(Yusuf: 105)
Sumber: Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al Imam Ibnul
Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (penerjemah: Abu
Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), penerbit: Darul Haq, cet. 1, Sya’ban 1423 H
/ Oktober 2002 M, hal. 143-144.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar