"Serangan ini bukanlah pekerjaan amatir, dan kami tidak percaya itu adalah insiden yang terisolir," kata Direktur Keamanan Informasi Twitter Bob Lord, seperti detikINET kutip dari Emirates 247, Sabtu (2/2/2013).
Bob menduga serangan oleh para peretas ini masih ada hubungannya dengan serangan bertubi-tubi yang dilakukan selama empat bulan terakhir ke sistem administrasi kantor media New York Times.
Serangan tersebut dilakukan dengan motif New York Times membuat laporan investigasi tentang kekayaan Perdana Menteri China.
Belum diketahui apa motif serangan yang turut dilakukan ke layanan Twitter tersebut. Tapi yang jelas, serangan ini dianggap berbahaya oleh pemerintah Amerika Serikat.
Malah sebelumnya Menlu AS Hillary Clinton mengatakan hari Kamis lalu bahwa telah terjadi peningkatan serangan hacker di lembaga negara dan perusahaan swasta.
Sumber : .detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar