Di
tengah berbagai kekacauan yang terjadi di Bumi, sejumlah peneliti
menemukan harapan
adanya planet yang mungkin bisa dihuni manusia. Sejauh ini, tiga planet dinilai jadi kandidat terbaik yang diduga memiliki habitat, di luar sistem tata surya. Tapi, mereka sangat jauh dari Bumi.
Dalam pengumuman, Kamis 18 April lalu, peneliti menyebut planet itu adalah Kepler-62e, Kepler-62f, dan Kepler-69c. Satelit Kepler milik Badan Antariksa Amerika (NASA) menemukan trio planet ini saat mengamati lebih dari 150.000 bintang dengan harapan menemukan planet mirip Bumi, demikian dilaporkan CNN.
Dua planet --Kepler-62e dan Kepler-62f-- merupakan objek penelitian utama dari ilmuwan dan hasilnya diterbitkan di jurnal Science, Kamis lalu. Keduanya merupakan bagian dari sistem tata surya dengan lima planet. Induk tata surya atau bintang sistem ini dinamai Kepler-62 dan mirip Matahari.
Planet ketiga diduga juga berpotensi bisa dihuni, tapi tidak diteliti dalam studi Science. Penelitian planet ini dan sistemnya itu dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
adanya planet yang mungkin bisa dihuni manusia. Sejauh ini, tiga planet dinilai jadi kandidat terbaik yang diduga memiliki habitat, di luar sistem tata surya. Tapi, mereka sangat jauh dari Bumi.
Dalam pengumuman, Kamis 18 April lalu, peneliti menyebut planet itu adalah Kepler-62e, Kepler-62f, dan Kepler-69c. Satelit Kepler milik Badan Antariksa Amerika (NASA) menemukan trio planet ini saat mengamati lebih dari 150.000 bintang dengan harapan menemukan planet mirip Bumi, demikian dilaporkan CNN.
Dua planet --Kepler-62e dan Kepler-62f-- merupakan objek penelitian utama dari ilmuwan dan hasilnya diterbitkan di jurnal Science, Kamis lalu. Keduanya merupakan bagian dari sistem tata surya dengan lima planet. Induk tata surya atau bintang sistem ini dinamai Kepler-62 dan mirip Matahari.
Planet ketiga diduga juga berpotensi bisa dihuni, tapi tidak diteliti dalam studi Science. Penelitian planet ini dan sistemnya itu dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
Tiga planet ini terletak
pada "zona habitat". Zona habitat merupakan jarak planet dengan
bintangnya yang seperti Bumi terhadap Matahari.
"Dengan temuan ini, semakin banyak kami menemukan planet seperti Bumi. Bumi jadi kurang spesial," kata Thomas Barclay, ilmuwan Kepler di Bay Area Environmental Research Institute, Sonoma, California.
Meski begitu, manusia masih harus berpikir keras bagaimana cara ke sana. Jarak Bumi dengan Bintang Kepler-62 saja 1.200 tahun cahaya. Sementara itu, jarak Bumi ke Bintang Kepler-69, yang jadi pusat Kepler-69c, adalah 2.700 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama setahun. Mendekati 6 triliun mil.
Seperti apa planet-planet itu?
Kepler-62f kemungkinan lebih berbatu dan kecil kemungkinan planet itu terbuat dari gas, kata William Borucki, peneliti utama Kepler di NASA Ames Research Center.
Lebih besar 40 persen dibanding Bumi, planet ini dinilai paling potensial mirip planet Bumi.
"Dengan temuan ini, semakin banyak kami menemukan planet seperti Bumi. Bumi jadi kurang spesial," kata Thomas Barclay, ilmuwan Kepler di Bay Area Environmental Research Institute, Sonoma, California.
Meski begitu, manusia masih harus berpikir keras bagaimana cara ke sana. Jarak Bumi dengan Bintang Kepler-62 saja 1.200 tahun cahaya. Sementara itu, jarak Bumi ke Bintang Kepler-69, yang jadi pusat Kepler-69c, adalah 2.700 tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama setahun. Mendekati 6 triliun mil.
Seperti apa planet-planet itu?
Kepler-62f kemungkinan lebih berbatu dan kecil kemungkinan planet itu terbuat dari gas, kata William Borucki, peneliti utama Kepler di NASA Ames Research Center.
Lebih besar 40 persen dibanding Bumi, planet ini dinilai paling potensial mirip planet Bumi.
Planet ini, menurut
Borucki, kemungkinan berbatu, dengan kutub yang dilengkapi daratan dan
air. Planet ini mengorbit bintangnya dalam 267,3 hari, hampir sama
dengan Bumi.
Jika Anda berdiri di atas Kepler-62f, bintang di langit akan terlihat lebih besar ketimbang penampakan Matahari dari Bumi. "Level pencahayaan sama seperti saat berjalan di atas Bumi saat mendung," jelas Borucki.
Sementara itu, Kepler-62e diperkirakan 60 persen lebih besar dari Bumi dan lebih dekat ke bintang dibanding Kepler-26f.
Kemungkinan, imbuhnya, planet ini adalah "dunia air" dengan mayoritas terdiri atas lautan yang dalam. Dia mengitari bintangnya satu putaran dalam 122,4 hari.
"Semua planet yang kami temukan itu sedikit berbeda dengan planet-planet yang ada di tata surya kita," kata Borucki.
Selanjutnya, Kepler-69c memiliki ukuran 70 persen lebih besar dari Bumi. Kemungkinan, planet ini pun merupakan dunia air dengan lautan dalam. Planet ini menarik perhatian peneliti, karena dia merupakan planet terkecil yang mengorbit di zona habitat.
Barclay menjelaskan, kemungkinan planet itu bukan planet bebatuan dan lebih hangat dari Bumi, mirip Venus. "Kalaupun ada kehidupan di sana, kemungkinan tidak akan sama dengan apa yang kami temukan di dunia ini," imbuhnya. (art)
Jika Anda berdiri di atas Kepler-62f, bintang di langit akan terlihat lebih besar ketimbang penampakan Matahari dari Bumi. "Level pencahayaan sama seperti saat berjalan di atas Bumi saat mendung," jelas Borucki.
Sementara itu, Kepler-62e diperkirakan 60 persen lebih besar dari Bumi dan lebih dekat ke bintang dibanding Kepler-26f.
Kemungkinan, imbuhnya, planet ini adalah "dunia air" dengan mayoritas terdiri atas lautan yang dalam. Dia mengitari bintangnya satu putaran dalam 122,4 hari.
"Semua planet yang kami temukan itu sedikit berbeda dengan planet-planet yang ada di tata surya kita," kata Borucki.
Selanjutnya, Kepler-69c memiliki ukuran 70 persen lebih besar dari Bumi. Kemungkinan, planet ini pun merupakan dunia air dengan lautan dalam. Planet ini menarik perhatian peneliti, karena dia merupakan planet terkecil yang mengorbit di zona habitat.
Barclay menjelaskan, kemungkinan planet itu bukan planet bebatuan dan lebih hangat dari Bumi, mirip Venus. "Kalaupun ada kehidupan di sana, kemungkinan tidak akan sama dengan apa yang kami temukan di dunia ini," imbuhnya. (art)
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar