Pemerintah Iran berencana melawan Amerika Serikat melalui tindakan
hukum di pengadilaninternasional. Tindakan itu dilakukan setelah pesawat AS dinilai melanggar wilayah udara Iran atas Teluk Persia
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan pesawat tak
berawak AS, ScanEagle Drone telah ditahan oleh Pasukan Garda Revolusi
Islam Iran saat memasuki wilayah udara negara tersebut di atas perairan
Teluk Persia. Pesawat itu akan dijadikan bukti untuk melawan AS di
pengadilan internasional.
"Kami memrotes tindakan AS secara resmi dan akan membela perbatasan
kami dengan cara apapun yang mungkin," ujar Salehi seperti dikutip PressTV, Rabu (5/12).
Pemerintah Iran telah mengatakan pada AS bahwa mereka melanggar perbatasan. Namun, AS belakangan membantah tindakan mereka.
"Kami akan menggunakan pesawat ini sebagai bukti untuk invasi AS kepada badan-badan internasional yang relevan," sambung Salehi.
Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut IRGG, Ali Fadavi mengumumkan
pihaknya menangkap pesawat tak berawak AS selama beberapa hari terakhir.
Iran telah merilis rekaman dari pesawat yang diproduksi Insitu, anak
perusahaan Boeing.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan Wall Street Journal,
Washington meningkatkan operasi mata-mata pada pembangkit listrik tenaga
nuklir Bushehr di Iran Selatan selama dua bulan terakhir. Pada 9
November 2012, Menter Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi
mengatakan militer Iran menemukan pesawat tak dikenal yang memasuki
wilayah udara di Iran di Teluk Persia.
Pada 4 Desember 2011, Iran juga mengumumkan unit perang Angkatan
Bersenjata Iran mengambil kendali pesawat AS yang terbang melintasi Kota
Iran bagian Kashmar dan memberinya perintah untuk mendarat di Iran.
Sumber : REvublika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar