Minggu, 16 Desember 2012

Perokok Ringan Hadapi Risiko Kematian Mendadak

Menurut sebuah penelitian, perokok ringan menghadapi risiko dua kali lipat meninggal mendadak akibat gangguan jantung dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Perokok ringan adalah mereka yang merokok satu hingga 14 batang sehari.

Namun risiko bagi mereka yang berhenti merokok juga menurun selama beberapa tahun, menurut penelitian yang diterbitkan di Asosiasi Jantung Amerika.Hasil studi mengejutkan tersebut berdasarkan penelitian pada 101.000 orang di Amerika Serikat dalam 30 tahun terakhir.

Menurut hasil penelitian, mereka yang berusia 35 tahun atau lebih muda berpotensi mengalami kematian mendadak disebabkan karena gangguan jantung turunan. Namun bagi mereka yang berusia lebih tua, kematian mendadak merupakan pertanda awal penyakit jantung koroner akibat pembunuh jantung tertutup tumpukan lemak.

Dari 315 kasus kematian mendadak, 75 di antaranya terjadi pada para perokok. Sementara 148 orang terjadi pada mereka yang sudah berhenti merokok atau baru berhenti. Sekitar 128 kasus meninggal mendadak lainnya merupakan mereka yang tidak pernah merokok.

Dr. Roopinder Sandhu dari Universitas Alberta, Kanada, menemukan bahwa wanita yang merokok memiliki dua kali berisiko meninggal mendadak. hal tersebut disimpulkan dengan mempertimbangkan petanda gangguan jantung, seperti tingginya tekanan daerah, kolesterol dan sejarah dalam keluarga.

"Studi ini merupakan peringatan bagi perempuan bahwa berhenti merokok itu penting. Keuntungannya adalah mengurangi risiko gangguan penyakit jantung," kata Dr Sandhu.


Penelitian tersebut telah diterbitkan jurnal ilmiah Lancet. Hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa 1,2 juta perempuan yang berhenti merokok pada usia 30 tahun hampir pasti terhindar dari risiko mati muda akibat penyakit yang terkait dengan rokok.

Sumber : metrotv.news.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar