Rabu, 09 Oktober 2013

APEC 2013: Tingkatkan Investasi di Indonesia, Cina Semakin Berkuasa

Bersinar.com-Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah usai. Selanjutnya para anggota perekonomian di kawasan Asia Pasifik akan bertemu kembali di Beijing, China, tahun depan.
Diakui, Cina betul-betul sudah menjadi negara kapitalis, setelah Amerika. Kedua negara tersebut saling berebut pengaruh di wilayah Asia Pasific. Hasil dari pertemuan APEC di Nusa Dua, Bali, China bertekad akan meningkatkan investasi di Indonesia senilai 32,8 miliar dolar Amerika Serikat, mengingat selama ini hubungan antar kedua negara didominasi dengan perdagangan komoditas saja.

"China ingin mengikuti program Indonesia, mereka akan memasukkan investasi karena selama ini investasinya kecil sebab kebanyakan perdagangan saja. Ini merupakan era baru kerja sama Indonesia dengan China," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, dalam jumpa pers di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa lalu.

Belum lama ini, Indonesia mendapat kunjungan dari Presiden China Xi Jinping di Jakarta, dan telah melakukan penandatanganan Joint Venture Agreement antara 23 perusahaan dengan total nilai investasi 32,8 miliar dolar AS.

"Penandatanganan tersebut meliputi total investasi senilai 32,8 miliar dolar AS, di antaranya untuk sektor pengolahan mineral, komunikasi, perumahan, dan lain-lain," kata Hidayat.

Hidayat menjelaskan, dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh 800 orang, dengan rincian 300 orang delegasi China dan 500 orang delegasi Indonesia yang berisikan pelaku usaha dan perwakilan pemerintah. Kadin, Apindo, dan seluruh asosiasi terkait terlibat dalam pertemuan tersebut.

Sejak satu tahun lalu, pemerintah China secara berkala telah berkomunikasi dengan Indonesia terkait dengan kerja sama tersebut. Selama ini Indonesia mengekspor bahan mentah ke China berupa batu bara, nikel, dan lain-lain yang diolah dan dikembalikan lagi ke Indonesia berupa produk bernilai tambah.
Nilai investasi China ke Indonesia pada 2012 lalu tercatat sebesar 141 juta dolar AS dengan 190 proyek yang naik jika dibandingkan dengan tahun 2011 lalu yang mencapai 128,2 juta dolar AS.

Untuk realisasi investasi China ke Indonesia pada kuartal I pada tahun 2013 mencapai 60,2 juta dolar AS dengan 99 proyek dan diharapkan investasi tersebut akan meningkat jika terlibat pada proyek-proyek infrastruktur Indonesia dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk sebanyak 1,35 miliar jiwa dan GDP sebesar 8,2 triliun pada tahun 2012.
Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di forum bisnis APEC mengatakan, China berkomitmen untuk membangun kerangka kerja sama regional trans-Pasifik yang menguntungkan semua pihak. Sebelumnya, China dan anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat meningkatkan perdagangan dua arah menjadi satu triliun dolar AS pada 2020, lebih dari dua kali lipat tahun lalu.
China berubah
Menurut Bank Dunia, sejak melakukan reformasi pasar pada 1978, China telah berubah dari perekonomian tersentralisasi menjadi berbasis pasar dan melakukan pembangunan sosial dan ekonomi dengan cepat.
Pertumbuhan PDB-nya rata-rata 10 persen per tahun dan mengentaskan lebih dari 500 juta masyarakat miskin. Seluruh target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) telah tercapai. Dengan populasi 1,3 miliar penduduk, China telah menjadi perekonomian terbesar kedua dan memainkan peran yang makin penting dan berpengaruh di perekonomian global.
Namun China tetap sebagai negara berkembang dan reformasi pasarnya belum selesai. Pada 2012, pendapatan nasional kotornya per kapita 6.091 dolar AS, menduduki peringkat ke-90 dunia. Sekitar 128 juta masyarakatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional, yakni 2.300 yuan per tahun (1,8 dolar AS per hari). Dengan jumlah masyarakat miskin terbesar kedua dunia setelah India, pengentasan kemiskinan masih menjadi tantangan yang mendasar.
Dalam pelaksanaan KTT APEC 2013 beredar kabar tentang pergelutan Amerika Serikat (AS) dan China untuk mendominasi perdagangan di APEC. Amerika Serikat dilaporkan meningkatkan upaya untuk memperkuat kekuatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik pada pertemuan puncak para pemimpin regional di Indonesia di tengah peringatan dari China yang makin berani.
Apakah tahun depan China yang memegang keketuaan APEC akan makin berani? Apalagi Presiden China Xi Jinping di depan APEC CEO Summit, mengatakan ekonomi China sangat berpengaruh di dunia, khususnya di Asia Pasifik. Bahkan, dia mengklaim ekonomi Asia Pasifik tak akan tumbuh tanpa negaranya.

Sumber :  voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar