Amerika Serikat mengulangi pernyataannya memilih melawan usulan
Palestina untuk kenaikan status negara bukan anggota di Perserikatan
Bangsa-Bangsa. "AS sudah menunjukkan sikap jelas. Bersama mitra dan
sekutu, kami memilih tidak," kata Juru Bicara Victoria Nulland,
sebagaimana warta AP pada Kamis (29/11/2012).
Hingga kini, Palestina mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum.
Menurut Nulland, memilih "ya" untuk permohonan Palestina
adalah kesalahan bagi AS dan sekutunya. "Soalnya, cara itu justru
menyulitkan AS membawa para pihak kembali ke meja perundingan," kata
Nulland.
"Kami beroposisi terhadap pendukung Palestina," ujar Nulland.
Hari
ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas bakal mendaftarkan permohonan
status negara bukan anggota ke Majelis Umum PBB. Hingga kini, Palestina
mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum.
Para pendukung Palestina itu kebanyakan berasal dari Arab, Muslim, dan
Negara-negara Non-Blok.
Saat ini, Palestina berstatus entitas
pemantau di PBB. Penerimaan status negara bukan anggota untuk Palestina
sama dengan status Vatikan di PBB. Andai penerimaan status baru
Palestina itu terwujud, secara implisit, mayoritas anggota PBB sudah
mengakui status kenegaraan Palestina.
Dengan status baru, kelak,
Palestina bisa memiliki akses ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Dengan begitu, Palestina bisa menyiapkan pengaduan melawan Israel di
pengadilan internasional tersebut.
Sampai sekarang pun, AS dan
Israel paling terang-terangan menentang upaya Palestina di PBB.
Pernyataan menentang itu pun disampaikan kedua negara berkali-kali.
Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2012/11/29/16254359/AS.Siap.Jegal.Palestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar