"Royan
Institute for Reproductive Biomedicine, Stem Cell Biology and
Technologya", merupakan pusat penelitian biomedis terkemuka di Iran saat
ini yang sudah terlibat dalam berbagai teknologi stem cell dan
obat-obatan regeneratif.
Para ilmuwan dan peneliti Iran di "Royan Institute for Reproductive Biomedicine," dan "Stem Cell Biology and Technology" berhasil menghasilkan jenis obat baru dari susu kambing untuk mengobati khusus pasien gagal jantung.
"Kami berhasil memproduksi obat untuk mengobati penyakit arteri koroner (gagal jantung), dan obat-obatan yang telah mencapai tahap uji laboratorium yang dihasilkan dari susu kambing. Dan kami berharap keberhasilan itu akan mencapai tahap industri dan di produksi massal," kata Kepala Royan Institute, Mohammad Hossein Nasr kepada wartawan di kota Esfahani, Rabu, 19/12/12.
"Para pasien tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit setelah mengalami gagal jantung, karena obat tersebut benar-benar efektif membersihkan gumpalan darah," tambahnya.
"Royan Institute for Reproductive Biomedicine" dan "Stem Cell Biology and Technology", merupakan pusat penelitian biomedis terkemuka di Iran saat ini yang sudah terlibat dalam berbagai teknologi stem cell dan obat-obatan regeneratif.
Lembaga ini didirikan pada tahun 1991. Direktur utamanya adalah Profesor Saeid Kazzemi Ashtiani. Sejak berdirinya lembaga ini, pihaknya telah menjalin kerjasama erat dengan berbagai pusat-pusat penelitian terkemuka Iran seperti "Iranian research centers as Institute of Biochemistry and Biophysics (IBB)", NRCGEB dan "Bone Marrow Transplantation Center" pada rumah Sakit Shariati Tehran.
Sementara Departemen Stem Cells didirikan pada tahun 2002 untuk mendirikan saluran sel induk embrio dan untuk membedakan sel-sel dari beberapa jenis sel termasuk: Cardiomyocytes (sel otot jantung), sel beta, dan sel saraf.
Royan adalah pusat penelitian sel induk terkemuka di Asia dan Timur Tengah.
Para ilmuwan di departemen sel induk dari lembaga Royan Research Center ini sudah berhasil memproduksi beberapa tikus dengan menggunakan sel induk embrio.
Tikus diciptakan (diproduksi) dengan menyuntikkan sel-sel induk embrionik dari tikus hitam menjadi blastokista tikus putih.
Embrio yang dihasilkan kemudian dipindahkan ke uterus tikus lain dan akhirnya tikus chimera (hasil produksi) lahir.
Pada tahun 2006, para ilmuwan yang bekerja di lembaga Royan Research Center scientists ini berhasil mengkloning domba pertama di negara ini.
Sebuah prestasi besar yang tak pernah terdengar dari Arab Saudi Wahabi, Qatar serta negara-negara Arab badui berigal, kecuali mengkloning "mujahidin-mujahidin" ala Taliban dan Al-Qaeda sebagai mesin pembunuh bagi siapa saja yang dianggap sesat!
Sumber : .islamtimes.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar