Iran mengingatkan penempatan rudal Patriot di perbatasan Turki-Suriah akan memicu perang dunia.
Kapala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Hassan Firouzabadi meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak mengirimkan Patriot miliknya. “Setiap rudal itu merupakan tanda hitam pada peta dunia, maknanya memantik perang dunia,” katanya pekan lalu.
Mereka, jelas Firouzabadi, merencanakan perang dalam skala luas. Ini sangat berbahaya bagi masa depan kemanusiaan dan Eropa sendiri. Meski demikian, ia tak melontarkan ancaman ke Turki. Ia berdalih, Iran merupakan sahabat Turki dan menginginkan keamanan negara itu terjamin.
Kapala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Hassan Firouzabadi meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tak mengirimkan Patriot miliknya. “Setiap rudal itu merupakan tanda hitam pada peta dunia, maknanya memantik perang dunia,” katanya pekan lalu.
Mereka, jelas Firouzabadi, merencanakan perang dalam skala luas. Ini sangat berbahaya bagi masa depan kemanusiaan dan Eropa sendiri. Meski demikian, ia tak melontarkan ancaman ke Turki. Ia berdalih, Iran merupakan sahabat Turki dan menginginkan keamanan negara itu terjamin.
Pada Jumat lalu, komandan AS mengungkapkan
NATO tetap pada putusannya. Mereka bakal mengerahkan Patriot ke
perbatasan Turki dan Suriah.
Keputusan NATO mengirim rudal patriot ke
Turki tidak terlepas ulah Suriah yang menembakkan rudal Scud ke dekat
wilayah Turki. Komandan militer NATO Laksamana James Stavridis
mengatakan, dalam beberapa hari terakhir Scud menyerang oposisi Suriah.
Beberapa di antaranya jatuh di dekat wilayah Turki. Menurut dia, ini
sangat mengkhawtirkan.
Ia mengatakan, Suriah saat ini dalam keadaan kacau dan berbahaya. Karena itu, NATO memiliki kewajiban menjamin keamanan salah satu anggotanya, Turki. Tiga negara NATO berencana mengirimkan Patriot. Mereka adalah Jerman, Belanda, dan AS. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta telah menandatangani surat perintah pengiriman Patriot.
Sumber : Revublika.news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar