Selasa, 08 Januari 2013

Bukti Keagungan Allah: Ratusan Bayi Lahir Selama Agresi Israel!

Menurut laporan Badan Sensus PBB (UNFPA), dari sekitar 400 wanita hamil, 350 diantaranya telah melahirkan bayi mereka dengan selamat selama serangan Israel di Gaza. Jumlah tersebut tentu cukup besar jika dibandingkan jumlah korban tewas yang diperkirakan mencapai 450 jiwa (Berita SuaraMedia)Warga Palestina di Jalur Gaza segera menamai putra-putra mereka yang baru lahir dengan Fajr-3 dan Fajr-5, seperti roket dan rudal yang diberikan Iran kepada Palestina. Rudal dan roket tersebut telah membantu
Palestina mengukir kesuksesan historis dalam melawan agresi Israel dalam perangnya selama delapan baru di Gaza.
Alalam melaporkan, Muhammad Shafie Abu Nashat seorang warga Gaza menyatakan akan memberi nama anaknya yang baru lahir dengan roket Fajr-3 yang telah berhasil menembus garis pertahanan Israel dan menghantam jantung rezim Zionis di Tel Aviv.
Anak Abu Nashat (Fajr-3) lahir di rumah sakit Syuhada al-Aqsha di tengah Jalur Gaza, sehari setelah gencatan senjata. Dikatakannya, "Kemenangan ini pertama kembali kepada Allah SWT dan kemudian kepada Iran yang telah memberikan dukungan militer dan finansial kepada kelompok pejuang dan digunakan untuk menghantam musuh pada tingkat untuk pertama kalinya dalam sejarah konflik Arab-Israel."
Sementara itu, seorang ibu hamil bernama Amira Abu Asaus (30 tahun) dari wilayah Syeikh Radwan utara Jalur Gaza, yang sebelumnya luka-luka akibat serangan Israel, menyatakan jika putranya lahir akan diberi nama Fajr, merujuk pada roket buatan Iran yang digunakan kelompok muqawama untuk mengguncang kota-kota Israel.
Amira dan putranya "Fajr" dalam kondisi sehat. Dia mendoakan putranya punya masa depan dalam muqawama Palestina dan memanggul roket yang sesuai dengan namanya demi pembebasan Palestina dari pendudukan Israel.
Dalam kumpulan komentar dari beberapa kelompok kemanusiaan yang ditujukan bagi pemerintahan dan militer Israel, sebagian besar menuduh militer Israel telah melakukan tindakan gegabah dengan menggunakan senjata mematikan yang mengakibatkan Ratusan orang tewas.
Menurut saksi mata, beberapa instansi juga menyetujui serangan terhadap petugas medis, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas PBB.
"Kami kira kita semua telah menyaksikan bukti semakin terkikisnya moral yang mengakibatkan kehancuran dalam jumlah yang besar.
Agresi Israel tersebut juga diduga kuat adalah sebagai usaha utama mereka untuk membantai wanita hamil dan generasi muda Gaza, yang rata-rata telah dilantik menjadi hafidz (orang yang hafal seluruh ayat Al-Quran), karena Yahudi sangat khawatir jika para hafidz tersebut akan memerangi mereka di masa depan.
"Konflik tersebut di salah satu wilayah terpadat di dunia, dimana sebagian besar penduduknya adalah ana-anak", kata Annie Foster, pemimpin kelompok Selamatkan Anak-Anak untuk bantuan darurat di Gaza.
"Dalam perang apapun, anak-anak adalah salah satu yang dikorbankan. Begitu juga dalam perang ini".
"Bayi berusia satu bulan menghadapi resiko kematian lebih tinggi dari anak-anak", tambahnya.
Dalam sebuah pendapatnya, UNICEF melaporkan hanya dalam waktu 8 hari saja, korban anak-anak di Gaza telah mencapai lebih dari 50.
"Tiap harinya puluhan anak menderita atas serangan yang terjadi. Dan hal ini tidak dapat diterima", kata Ann Veneman, Direktur Eksekutif UNICEF.
Menurut laporan Badan Sensus PBB (UNFPA), dari sekitar 450 wanita hamil, 350 diantaranya telah melahirkan bayi mereka selama serangan Israel di Gaza. Jumlah tersebut tentu cukup besar jika dibandingkan jumlah korban tewas Selam Delapan Hari Agresi Israel ke Gaza menelan korban anak-anak, 43 gugur dan 432 lainnya terluka, jumlah korban gugur dari kalangan anak-anak dalam agresi Israel ke Gaza sejak Rabu pecan lalu sampai Rabu kemarin, mencapai 43 orang, sekitar 27 % dari keseluruhan korban yang guur, sementara anak-anak yang menjadi korban luka mencapai 432 orang, sekitar 35 % dari keseluruhan korban luka.
Sedang menurut laporan UNICEF, jumlah balita di Gaza diperkirakan mencapai 320.000, dengan sekitar 40.000 diantaranya berusia kurang dari enam bulan. 

Sumber : suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar