Penyidik khusus PBB Ahmed Shaheed mengatakan ia telah menerima
banyak tuduhan perlakuan kejam
di Iran. Ia mengatakan prihatin dengan
tingginya tingkat eksekusi atas pelanggaran, kebanyakan pelanggaran
narkoba yang tidak memenuhi standar internasional sebagai "kejahatan
paling serius."
Shaheed mengatakan kira-kira 500 eksekusi terjadi di Iran tahun
lalu, termasuk kira-kira200 eksekusi rahasia yang diakui oleh anggota
keluarga, petugas penjara atau anggota majelis hakim.
“Laporan terbaru kami juga menyajikan apa yang tampaknya menjadi
bukti forensik yang tidak terbantahkan bahwa penyiksaan telah terjadi di
Iran secara luas dan sistemik, dan metode yang dipakai terhadap korban
sangat sistematis, karena metode yang sama muncul dalam berbagai
kesaksian yang disampaikan oleh berbagai individu dari kota-kota di
seluruh negeri,” kata Shaheed seperti dilansir situs voaindonesia.
Shaheed mengatakan pemerintah Iran terus menekan kelompok agama
minoritas. Ia mengatakan 110 penganut Baha'i kini ditahan karena
menjalankan ibadah mereka dan sedikitnya 13 penganut Kristen juga
ditahan.
Delegasi Iran dalam Dewan HAM, Ali Ardashir Larijani, mengecam
laporan temuan Shaheed. Larijani menyebut laporan itu sebagai kumpulan
tuduhan yang tidak berdasar.
“Laporan ini, merupakan produk dari upaya tidak sehat, tidak obyektif
dan kontra-produktif yang diprakarsai oleh Amerika dan sekutu-sekutu
Eropanya. Karenanya, kami tidak pernah berharap akan menerima laporan
yang seimbang dan tidak memihak dari negara-negara yang memiliki
kebijakan bermusuhan ini,” kata Ardashir Larijani
Sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar