Muhammadiyah berharap Paus yang bergelar Fransiskus itu dapat meneruskan upaya dialog antar agama yang sudah dilakukan oleh Paus sebelumnya.
"Saya ikut bersyukur dan bergembira sudah terpilih Paus baru. Selama dua hari terakhir saya pikir tidak hanya umat Katolik saja, tetapi juga kita semua menantikan keluarnya asap putih dari cerobong. Sebab sudah ada dua kali keluar asap hitam selama dua hari berturut-turut, berarti pemilihannya berlangsung alot," ujar Din sambil tersenyum kepada para pewarta yang menemuinya sebelum menjadi pembicara rapat koordinasi di Gedung Caraka Loka, Kamis 14 Maret 2013.
Menurut Din, siapa pun yang terpilih sebagai Paus baru sangat penting, karena umat Katolik di dunia membutuhkan kehadirannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. "Sistem di Gereja Katolik kan memang sebaiknya untuk posisi top leader tidak vakum," katanya.
Selain itu, Din mengharapkan Paus Fransiskus dapat meneruskan upaya Paus Yohannes II dan Paus Benediktus XVI yang terus menjalin silahturahmi dan komunikasi antara Islam dengan umat Katolik dan antara kelompok lainnya.
"Paus Yohannes II dan Paus Benediktus XVI telah berkiprah banyak dalam menghubungkan gereja Katolik dengan kelompok-kelompok lain bahkan dengan dunia Islam. Saya berharap Paus yang baru nanti juga seperti itu," kata Din.
Pria yang menjabat sebagai Presiden Tokoh Agama Seasia itu kemudian menceritakan beberapa forum antar agama yang terealisasi di masa kepempimpinan Paus sebelumnya. Salah satunya adalah Forum Katolik-Muslim yang diadakan kali pertama pada tahun 2008 lalu yang berlangsung di Roma.
Forum dialog antar agama yang berlangsung selama tiga hari itu dihadiri 21 tokoh Islam dan 21 Kardinal Katolik. Din sendiri hadir pada waktu itu mewakili Indonesia.
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar