Data Kementerian Kesehatan China menunjukkan selama 40 tahun, terjadi
330 juta aborsi di Negeri
Tirai Bambu itu. Diduga, jumlah sebesar itu adalah dampak penerapan pembatasan jumlah penduduk yang kali pertama diterapkan pemerintah China pada tahun itu.
Saat ini, China mengumumkan perubahan terkait kebijakan satu anak. Hingga kini, dalam pengaruh besar kebijakan satu anak tersebut, populasi China tetap terbesar di dunia yakni 1,35 miliar jiwa.
Pihak pemerintah China menjelaskan kebijakan satu anak sejatinya dimanfaatkan untuk mencegah ledakan jumlah penduduk. Kebijakan itu pun dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Kendati begitu, kebijakan tersebut juga berdampak negatif. Pasalnya, angka pertumbuhan tenaga kerja bergerak melambat. Namun, pertumbuhan jumlah penduduk usia lanjut malahan menanjak.
Hasil sensus termutakhir China pada 2010, tulis Xinhua pada Sabtu (16/3/2013), menunjukkan andai tak ada kebijakan satu anak, jumlah penduduk China bertambah 400.000 jiwa dari total 1,35 miliar tadi.
Tirai Bambu itu. Diduga, jumlah sebesar itu adalah dampak penerapan pembatasan jumlah penduduk yang kali pertama diterapkan pemerintah China pada tahun itu.
Saat ini, China mengumumkan perubahan terkait kebijakan satu anak. Hingga kini, dalam pengaruh besar kebijakan satu anak tersebut, populasi China tetap terbesar di dunia yakni 1,35 miliar jiwa.
Pihak pemerintah China menjelaskan kebijakan satu anak sejatinya dimanfaatkan untuk mencegah ledakan jumlah penduduk. Kebijakan itu pun dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Kendati begitu, kebijakan tersebut juga berdampak negatif. Pasalnya, angka pertumbuhan tenaga kerja bergerak melambat. Namun, pertumbuhan jumlah penduduk usia lanjut malahan menanjak.
Hasil sensus termutakhir China pada 2010, tulis Xinhua pada Sabtu (16/3/2013), menunjukkan andai tak ada kebijakan satu anak, jumlah penduduk China bertambah 400.000 jiwa dari total 1,35 miliar tadi.
Sumber : .kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar