Rabu, 05 Desember 2012

Iran Suruh AS Hitung Ulang Pesawat Mata-matanya

Teheran - Angkatan bersenjata Iran atau yang biasa disebut Garda Revolusioner Iran meminta militer Amerika Serikat (AS) untuk menghitung ulang jumlah pesawat mata-matanya. Hal ini menanggapi penyangkalan AS atas klaim Iran yang berhasil 'menangkap' pesawat tanpa awak AS yang terbang di atas wilayahnya.

"Penangkapan pesawat mata-mata ini bukanlah isu yang bisa dibantah dengan mudah oleh AS," ujar juru bicara Garda Revolusioner Iran, Brigadir Jenderal Ramezan Sharif seperti dilansir AFP, Rabu (5/12/2012).

"Saya menyarankan komandan militer AS untuk menghitung kembali jumlah pesawat mata-mata mereka dengan akurat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Iran menyatakan pihaknya telah berhasil meretas data rahasia yang ada di dalam pesawat tanpa awak tersebut. Menurutnya, pesawat tersebut tengah menjalankan misi pengintaian di atas markas militer Iran dan pusat industri minyak Iran.


"Kami telah mengambil data dari dalam pesawat tanpa awak...data itu menunjukkan apa yang sebenarnya sedang dicari oleh AS di wilayah Iran. Pesawat tanpa awak tersebut bertugas mengumpulkan data intelijen dari militer Iran dan juga dari sektor energi Iran, khususnya pangkalan minyak Iran," jelas Sharif tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Ditambahkan Sharif, informasi lebih lanjut akan dirilis oleh otoritas Iran jika memang diperlukan. Selain itu, Sharif juga menyatakan keyakinannya bahwa AS nantinya akan mengakui klaim Iran soal pesawat tanpa awak tersebut.

"Cepat atau lambat, Amerika akan mengkonfirmasi bahwa pesawat tanpa awak mereka memang telah kami tangkap," tandasnya.

Pada Selasa (4/12) kemarin, militer Iran mengklaim pihaknya berhasil menangkap pesawat tanpa awak AS yang berjenis ScanEagle. Pesawat dengan panjang 1,4 meter dan lebar 3 meter ini memiliki kemampuan terbang jarak pendek, yakni hanya sejauh 100 km saja.

Iran menyatakan, pesawat tersebut dilumpuhkan saat mengudara di wilayah udara Iran. Namun tidak dijelaskan bagaimana cara Iran melumpuhkan pesawat tersebut. Namun televisi nasional Iran sempat menayangkan gambar pesawat tanpa awak berwarna abu-abu yang diklaim sebagai pesawat milik AS.

Menanggapi klaim Iran tersebut, militer AS menegaskan, tidak ada satu pun pesawat mata-mata miliknya yang hilang. Mereka meragukan klaim Iran tersebut.

"Tidak ada satu pun yang hilang baru-baru ini, maupun dalam beberapa bulan terakhir," jelas juru bicara US Fifth Fleet, Komandan Jason Salata. US Fifth Fleet merupakan satuan dari Angkatan Laut AS yang bertanggung jawab atas operasi militer AS di Teluk Persia, Laut Merah, Laut Arab dan pantai Afrika.

Salata juga menyatakan, operasi militer AS di Teluk Persia tidak pernah melanggar wilayah kedaulatan negara lain, terutama Iran. Hal ini menanggapi pernyataan Iran yang menyebut AS telah menyusup ke wilayah Iran.

Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar