Anggota parlemen Iran mengatakan penangkapan pesawat mata-mata AS sekali lagi membuktikan kekuatan dan kemampuan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
"Dengan keberhasilan ini, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sekali lagi menunjukkan kekuatan dan kemampuannya untuk melawan musuh, dan membuktikan kesiapan Iran menanggapi setiap agresi dalam waktu sesingkat mungkin," kata Mohammad Hassan Asafari, anggota Majlis Iran untuk Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional, Sabtu (8/12/12).
Sebelumnya pada Rabu, 05/12/12, komandan IRGC mengatakan bahwa Republik Islam sepenuhnya telah mengambil data drone mata-mata AS yang ditangkap oleh pasukan IRGC yang melanggar wilayah Iran di Teluk Persia pada hari Selasa (4/12).
Juru bicara Pentagon George Little mengakui bahwa pesawat tak berawak (Drone) ScanEagle AS ditangkap Iran saat terbang memata-matai wilayah Iran di Teluk Persia.
Sebelumnya, juru bicara Pentagon mengakui negaranya telah kehilangan pesawat tanpa pilot dimana sebelumnya beberapa pejabat teras AS menolak memverifikasi kebenaran penangkapan drone oleh Iran.
Angkatan Laut Garda Revolusi Islam (IRGC) sebelumnya merilis rekaman penangkapan drone tersebut, yang merupakan pesawat kecil dan tahan lama saat melakukan pengintaian udara dan diproduksi oleh Insitu, anak perusahaan Boeing.
Menyusul pengumuman Iran mengenai penangkapan pesawat mata-mata tersebut, Angkatan Laut Amerika Serikat menolak mereka telah kehilangan drone, dan menambahkan bahwa ScanEagle masih tetap di rak dan mungkin yang ditangkap Iran adalah milik negara lain. [IT/r]
Sumber : islamtimes.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar