Para tokoh militer dan sipil Amerika dan Eropa menyadari ancaman
bahaya ini. Mereka memandang, bahwa untuk menghalangi jejak langkah
Stalin, pertama-tama perang dengan Jepang harus di akhiri. Hal ini harus
dibicarakan secara terbuka dengan Stalin. Akan tetapi, penyelesaian
seperti itu
dikhawatirkan akan merugikan pihak Konspirasi internasional. Akhirnya kekuatan terselubung ini mengambil jalan pintas, untuk menunjukkan kekuatan Barat yang mengerikan
kepada Stalin, agar Stalin
tidak berani mengadakan serbuan kepada Dunia Barat. Pilihan mereka jatuh
pada Jepang untuk dijadikan kambing tebusan atau medan percobaan, tanpa
memperhitungkan akibat dari senjata membinasakan yang baru pertama kali
akan muncul saat itu, yaitu bom atom.dikhawatirkan akan merugikan pihak Konspirasi internasional. Akhirnya kekuatan terselubung ini mengambil jalan pintas, untuk menunjukkan kekuatan Barat yang mengerikan
Protes beberapa perwira tinggi Amerika tentang penyelesaian masalah
dengan cara barbar seperti itu untuk mencegah malapetaka tidak mendapat
perhatian sama sekali. Bernard Baruch dan para pemilik modal Yahudi
internasional telah berhasil menekan Presiden Roosevelt untuk
menggunakan bom atom, meskipun jenderal Mac Arthur dan para tokoh
nasional lainnya menentang penggunaan senjata itu. Maka tidak bisa
dihindari lagi senjata jahanam itu jatuh yang pertama kali di kota
Hiroshima, dan bom kedua jatuh di kota Nagasaki. Jepang segera menyerah
kepada sekutu beberapa hari setelah jatuhnya bom atom itu. Setelah itu,
propaganda besar-besaran segera beredar untuk memberikan justifikasi
atas peristiwa biadab tersebut.
Kekalahan Jepang sebenarnya sudah tercium sebelum bom atom itu
dijatuhkan Ini dikemukakan oleh jenderal Mac Arthur sendiri, sebagai
panglima tertinggi pasukan Amerika Serikat di Timur Jauh.
Hal yang sama juga diucapkan oleh para perwira tinggi Amerika
lainnya. Sumber inteligen yang lain menunjukkan adanya gejala, bahwa
Jepang sudah mencoba berkali-kali untuk menyerah, dan bersedia memasuki
meja perundingan damai, tetapi ditolak oleh pihak yang berniat
menjatuhkan bom atom tersebut.
Jatuhnya bom atom telah mengakhiri Perang Dunia II. Dunia terbelah
menjadi dua blok, yaitu Stalin dan dunia Barat, sesuai dengan perjanjian
Teheran, Malta dan Potsdam. Dalam perjanjian itu, dunia dibagi menjadi
wilayah pengaruh yang saling berhadapan, seperti yang terjadi akibat
dari perjanjian Versailles.
Namun masalahnya tidak hanya berhenti di sini. Di samping itu ada
pembicaraan rahasia antara para wakil pemilik modal internasional dan
Stalin untuk mengungkapkan kondisi masing-masing pihak. Stalin saat itu
sedang berada pada akhir masa kekuasaannya. Kekuatan atheisme yang
diwakili oleh Komunisme belum tentu akan bisa terus berperan sebagai
alat, setelah Stalin meninggal dunia. Di sisi lain, sendi-sendi yang
telah dimasuki oleh agen-agen kekuatan terselubung bisa menjadi jalan
mudah untuk menguasai negara itu beserta satelit-satelitnya.
Adapun bahaya yang mungkin datang dari Stalin sendiri terbatas pada
masa usia Stalin yang telah lanjut tersebut. Maka harus dihindari jangan
sampai Stalin melangkah ke kebinasaannya sendiri, sekaligus
membinasakan harapan para pemilik modal internasional, di samping
kehancuran global.
Stalin menganggap Komunisme Cina yang dipimpin oleh Mao Tse Tung
sebagai sahabat alaminya, yang bisa membantu untuk mewujudkan ketamakan
hegemoni internasionalnya. Apa lagi Cina punya potensi sangat besar
dengan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Demikianlah
kepentingan kedua belah pihak antara Stalin dan para pemilik modal
internasional telah bersekongkol terhadap musuh bersama mereka, yaitu
pemerintahan nasional Chiang Kai Sek yang berusaha membangun kembali
negeri Cina, dan membendung musuh yang datang dari dalam dan luar.
Dengan terompet propaganda internasional yang ditiup oleh Konspirasi
terhadap pemerintah Chiang Kai Sek, disertai dengan penyusupan kaki
tangan asing ke dalam jaringan politik, pemerintah berhasil
menyingkirkan tokoh nasional tersebut. Presiden Amerika sendiri, Truman
telah bersikap membiarkan Cina jatuh ke tangan Komunis. Pada saat yang
sama Stalin memberikan dukungan dan dana besar-besaran untuk kemenangan
revolusi Komunis Cina.
Masalahnya berbeda dari situasi di mana-mana sebelumnya. Kesadaran
bangsa-bangsa tentang bahaya kekuatan terselubung makin meningkat di
berbagai negeri. Para tokoh internasional mulai memikirkan dan menyusun
barisan untuk membendung laju tipu daya Konspirasi internasional. Dengan
demikian, Konspirasi internasional akan mendapatkan kesulitan
untuk melakukan langkah provokatif dan agitatif seperti terhadap bangsa,
lalu, yang tidak berdaya menghadapinya. Maka berdirilah Perserikatan
Bangsa-Bangsa (United Nations) sebagai lembaga internasional untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh dunia secara damai, dengan
prinsip moral yang bisa diterima. Sayangnya, kekuatan terselubung juga
bisa menyelusup ke dalamnya, sebagaimana yang biasa dilakukan di
masa-masa sebelumnya. Sejak berdirinya, PBB sering mengecewakan. Ini
bisa dilihat dengan jelas tentang resolusi yang dikeluarkan, yang justru
sering mendapat tantangan dari negara anggotanya sendiri, atau sering
tidak mampu melaksanakan resolusi yang telah diputuskan secara adil.
Masyarakat internasional seharusnya menyadari apa yang sedang
berjalan di PBB, dan segera berusaha menghentikan ulah kekuatan
terselubung itu. Sulitnya ialah, bahwa PBB itu bukanlah segalanya bagi
Konspirasi internasional. Timur Tengah, Timur Jauh, Amerika Latin dan
negara-negara blok Barat dan Timur telah menjadi kancah pertikaian
regional, dan dihadapkan kepada berbagai krisis yang tak terpecahkan.
Untuk itu, propaganda yang serba menyesatkan diarahkan kepada mereka,
agar pola pikir mereka dilayani oleh informasi yang keliru. Dunia kita
saat ini sedang menyaksikan perkembangan mendasar dan menyeluruh di
seluruh dunia, yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.
Gelombang kedzaliman dan atheisme telah meluas sampai ke negara kecil
mana pun di belahan bumi ini. Kekuatan Konspirasi terus bermain dalam
usahanya mengeksploitasi kemiskinan dan pengalaman bangsa-bangsa kecil
itu, yang akhirnya akan dikuasai, baik secara langsung atau pun tidak
langsung.
Perubahan mendasar secara mencolok telah terjadi di Rusia sejak
wafatnya Stalin. Negara-negara bagian berusaha keras untuk melepaskan
diri dari cengkeraman Komunisme, setelah rahasia politik dan taktik
kotor yang dipakai Stalin terungkap oleh bangsa Rusia sendiri. Di
Amerika pun terjadi perkembangan untuk memahami masalah yang dihadapi
oleh bangsa sedunia, yaitu menghindari perang, memperbaiki kondisi
politik Amerika, mencari jalan penyelesaian tentang diskriminasi rasial,
dan meningkatkan kewaspadaan umum tentang bahaya Konspirasi
internasional. Perkembangan itu masih terus berlanjut dalam kehidupan
bangsa Amerika.
Tidak diragukan lagi, dunia tengah bertanya-tanpa mengenai peran
Konspirasi dalam perkembangan yang bakal terjadi di masa mendatang. Kita
pun yakin, bahwa nasib hari esok bukanlah berada di tangan makhluk
tertentu, melainkan milik Tuhan sendiri. Kita perlu membandingkan masa
lalu dan sekarang, lalu menarik kesimpulan umum berdasarkan studi
sejarah. Mungkin pada tahuntahun mendatang akan terungkap hakikat
Konspirasi lewat berbagai peristiwa yang terjadi. Kemungkinan besar
berbagai peristiwa itu akan bisa mengalihkan orientasi dunia yang
sekarang sedang kita hadapi, dan hakikat Konspirasi tidak
lagi merupakan realitas asing bagi setiap orang, dan akan menunjukkan
sebagai kekuatan yang punya tujuan menghancurkan bangsa-bangsa, baik
dari dalam maupun dari luar. Kita harus berusaha menguasai mereka
sedikit demi sedikit secara ideologis, sosial dan ekonomis. Saat itu
kekuatan Konspirasi akan terang-terangan menghantam keyakinan agama
samawi, di samping menghancurkan para tokoh agama dan pembela moral yang
berdiri tegak menghadang jejak langkah Konspirasi.
Mudah-mudahan sajian buku ini menjadi peringatan tentang bahaya
Konspirasi Zionisme internasional yang tanpa henti melakukan
persekongkolan terhadap umat manusia di balik kedok yang bermacammacam.
Informasi dan bukti-bukti yang disajikan buku ini telah membuka rahasia
tentang propaganda atheisme materialis atau faham yang sejalan
dengannya, di samping juga membeberkan para tokoh dan kaki tangan yang
dipakai untuk mengeruhkan situasi, dan merusak serta memerangi ajaran
agama samawi. Dunia harus menyadari, bahwa kekuatan terselubung sedang
mempersiapkan diri untuk menyalakan api Perang Dunia III. Perang ini
seandainya benar-benar terjadi akan merupakan malapetaka yang paling
dahsyat bagi umat manusia sepanjang sejarah, dan merupakan akhir tujuan
Konspirasi. Maka tidak ada kekuatan lagi yang berani melawannya, kecuali
kekuatan yang berlandaskan aqidah yang membaja.
Bangsa sedunia wajib memusatkan perhatian kepada bahaya yang
mengancam. Kita harus mewaspadai setiap gejala yang bisa menyeret dunia
menuju meletusnya Perang Dunia III. Kita harus punya sikap konsisten
untuk menentang siapa saja yang menimbulkan perang dan pergolakan.
Penyebarluasan propaganda atheisme harus dicegah dan ditangkal secara
frontal. Umat manusia harus ingat, bahwa kehancuran dan malapetaka
adalah akibat benturan-benturan yang menyulut perang dan pergolakan.
Sedang sejarah telah berbicara, bahwa satu-satunya pihak yang
bertanggung jawab adalah para pialang perang atau dengan kata lain, para
tokoh Yahudi internasional.
Sumber : islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar