Bersinar.com-Masyarakat Eropa ramai-ramai
meninggalkan gereja. Mereka tidak lagi pergi ke gereja. Mereka menjadi
sangat sekuler, dan bahkan cenderung athies. Karena ajaran gereja tidak
logis, dan tidak mampu menjawab rasionalis masyarakatnya.
Dunia Bulletin / News Desk
Santo
Petrus Gereja Katolik di Stoke -on - Trent di Inggris dijual kepada
umat Islam setelah menutup pintu karena jemaat menyusut .
Muslim membeli gereja setelah penutupannya , menurut laporan berita di pers Inggris .
Para
pemimpin gereja menyatakan Kristen di daerah sekarang bisa menghadiri
gereja lain di dekatnya dan uang dari penjualan akan digunakan untuk
kepentingan umat .
Meskipun
identitas pembeli yang tersisa dirahasiakan , juru bicara gereja
mengatakan sejumlah kecil penawaran telah diterima namun komunitas
Muslim lokal membuat penawaran terbaik.
"
Jumlah umat Katolik yang tinggal di daerah tersebut telah menyusut baru
, " kata jurubicara itu , menambahkan , " Keuskupan Agung Birmingham
memiliki lebih dari 200 gereja paroki dan umat Katolik diperkirakan
lebih dari 285.000 . "
Sebuah
survei di Inggris 2007 menemukan bahwa hanya 15 persen warga Inggris
pergi ke gereja setidaknya sekali sebulan. Penelitian lain mengungkapkan
Inggris memiliki salah satu tingkat terendah kehadiran di gereja di
Eropa .London (voa-islam.com) Bukan
hal baru. Di mana gereja di jual kepada Muslim. Di daratan Eropa dan
Barat umumnya, kecenderungan masyarakat sudah tidak tertarik lagi pergi
ke gereja. Misa di gereja dikunjungi hanya beberapa orang. Banyak gereja
yang kosong ditinggalkan jemaatnyaMasyarakat
di Barat semakin tidak tertarik lagi terhadap gereja dan agama Kristen
atau Katolik. Karena agama Kristen dan Katolik, sangat tidak logis.
Apalagi, dikalangan gereja belangsusng praktik menyimpang, seperti
pelecehan sek terhadap anak-anak dibawah umur alias praktik pedopeli. Baru-baru
ini, Gereja Katolik Santo Petrus di Stoke di Inggris dijual kepada umat
Islam setelah gereja itu bangkrut dan menutup kegiatan misa mereka,
karena jemaatnya terus menyusut. Para pastor hanya ditemani beberapa
orang jemaat, dan tidak lagi menarik bagi masyarakat, khutbah-khutbah
yang disampaikan para pendeta atau pastor.
Karena itu, banyak jemaat yang sudah tidak lagi tertarik dengan misa
di gereja, kemudian gereja itu bangkrut dan dijual kepada Muslim. Ini
bukan pertama kalinya, Muslim membeli gereja setelah penutupan gereja
aitu, ungkap di pers Inggris, Minggu, 20/10/2013.
Para pemimpin gereja menyatakan umat Kristen atau Katolik bisa
melakukan misa di daerah saling berdekatan. Banyaknya gereja yang sudah
tidak berfungsi, kemudian dijual. Inilah ironi masyarakat Eropa yang
sekarang sudah tidak lagi percaya kepada tuhan yesus. Akhirnya mereka
menjadi sekuler dan cenderung atheis. Kemudian, gereja yang dijual itu,
dibagikan dan diguanakan keperluan jemaatnya.